Selasa, 10 April 2018

Pesantren

SEJARAH BERDIRINYA PONDOK PESANTREN AL-MUJTAHID KOTA  PONTIANAK  KALIMANATAN BARAT



Asrama Putra 

A.    Latar Belakang
Pondok pesantren Al- Mujtahid merupakan salah satu pondok pesantren yang berada di Kota Pontianak, Pesantren ini terletak di Parwasal Dalam Siantan Kecamatan Pontianak Utara. Pesantren yang didirikan oleh KH. Nasir Yasin dari Madura Jawa Timur. Pada awal berdirinya pesantren ini didasari oleh keresahan kiai Nasir melihat kondisi masyarakat yang jauh dari ajaran agama Allah SWT, pada mulanya pendidikan yang di rintis hanya dirumah, dan kemudian dari rumah inilah menjadi surau, masjid, dan madrasah diniyah sehingga terbentuklah pesantren.
Kiai Nasir merintis pesantrenya pada tahun 1960an di Kota Singkawang, model yang di terapkan Kiai Nasir Yasin tidaklah mendirikan lembaga namun, beliau memcetak genarasi – genarsi di kampung atau tempat itu kemudian dipilih salah satu diatara mereka untuk di tunjuk sebagai ketua, hampir semua daerah di Kalimantan Barat ini, di singgahi oleh KH Nasir Yasin seperti Kota Singkawang, Kabupaten Sambas, Sangau, Kabupaten Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya (dulu Kab Pontianak).
Pada saat ini, Pondok Pesantren Al – Mujtahid diteruskan oleh KH. Syarif Hidayatullah. Beliau putra ketiga dari alm kiai Nasir Yasin, dengan tidak mengubah apa yang diterapkan oleh pendirinya, kurikulum yang masih salafiyah dan suasana tradisional yang masih kental namun, seiring perkembangan dan tuntutan zaman, maka lembaga ini mengembangkan sayapnya untuk mendirikan lembaga formal seperti Madrsah Diniyah, Paud, MI, MTs, dan MA.
Pondok Pesantren ini mengalami perkembangan sesuai dengan perubahan zaman, terutama dengan adanya dampak kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, perubahan Pondok Pesantren bukan berarti hilang kekhasannya namun, lebih dari itu pesantren sebagai lembaga Islam berkembang dari masyarakat untuk masyarakat.
Pesantren Al- Mujtahid tidak serta merta berdiri kokoh, pada sisi lain, pesantren ini mengalami berbagai dinamika, mulai dari perkembangan pendidikan sampai pada keberadaan lembaganya. Hal ini karena penerapan dan cara KH Nasir Yasin yang berbeda dengan metode yang ada, pada umumnya pendiri pesantren langsung mendirikan tempat dan sarana untuk belajar, lain halnya apa yang dilakukan oleh KH Nasir Yasin, beliau menggunakan metode pengorganisasian.
Pola pendidikan yang diterapkan oleh KH. Nasir Yasin, ialah mengorganisir para calon santrinya denagan cara mengikuti apa yang mereka lakukan, setelah masuk dalam kelompok mereka kemudian kyai Nasir Yasin menjalankan misinya untuk menanamkan nilai – nilai Islam pada masyarakat tersebut. Kemudian KH. Nasir Yasin mendirikan musholla, masjid dan lembaga pendidikan diniyah.
Taman Pondok Pesantren Putra

Keberadaan Pondok Pesantren Al – Mujtahid dan masyarakat merupakan dua sisi yang tidak dapat dipisahkan, karena keduanya saling mempengaruhi, sehingga perkembangan pesantren tidak lepas dari adanya dukungan dari masyarakat dan alumni, namun demikian banyaknya alumni kiai Nasir Yasin yang tersebar ternyata tidak terlalu signifikan dalam perkembangan pesantren ini, karena para alumni tua itu menganggap keberadaan Pesantren Al - Mujtahid sudah tiada sejak kiai Nasir Wafat.
Pentas Drama Santri Nakal Yang Bertaubat

Stagnasi pesantren Al – Mujtahid terjadi sejak tahun 1998, karena generasi kiai Nasir Yasin yang masih muda dan tidak tersedianya pesantren, yang ada hanya surau sehingga pesantren Al – Mujtahid dinyatakan tutup. Kondisi ini berjalan sampai pada tahun 2004, atas gagasan KH. Syarif Hidayatullah maka Al – Mujtahid harus tumbuh dan menjadi wadah bagi masyarakt dalam rangka mencari ilmu.
KH. Syarif Hidayatullah dalam mengembangkan Pesantren Al-Mujtahid, melakukakan hal yang sama ketika KH. Nasir mendirikan pondok pesantren dulu, melalui pengajian dari rumah kerumah, Musholla dan masjid serta membentuk khotmil Qur’an, dari kegiatan ini alumni dari santri KH. Nasir mengetahui kegiatan yang dilakukan oleh Putra ketiga Kyai Nasir, untuk mengumpulkan santri dan alumni Kyai Nasir, Kyai Hidayat demikian sapaannya menggelar pengajian dan haul kyai Nasir, dengan media itulah kyai Dayat mengawali berdirinya Pondok pesantren yang dulu sempat berjaya pada era 70 dan 80 an.
Kyai Hidayat atas desakan masyrakat mendirikan Musholla sebagai sarana untuk belajar, musholla yang didirikan jauh dari pemukiman masyarakat ini banyak orang yang optimis atas berdirinya Musholla ini, namun berkat kegigihan dari Kyai Hidayat dan para santri sepuh bertekad untuk menjadikan Musholla sebagai tonggak dan cikal bakal berdirinya Al-Mujtahid yang baru.
Pentas Drama Shobat Bilal

Pada tahun 2006 Musholla dengan gaya Madura dan dipadu dengan ornamen suku-suku melayu,bugus dan dayak ini cukup menarik perhatian masyarkat sekitar. Musholla dengan terbuka memcirikan langgar yang ada di Madura, ukiran-ukiran yang dinominasi oleh warna kuning dan dua tong yang ada disisi kanan dan kiri sebagai simbol masyarakat Dayak.
Dari kegiatan musholla ini, Kyai Hidayat berinisiatif mendirikan lembaga pendidikan Formal, lembaga formal yang pertama kali didirikan adalah Madrasah Tsanawiayah (MTs) Al- Mujtahid, dengan jumlah murid 20 orang, ini merupakan jumlah yang fantastis untuk pemula, kemudian setelah berlangsung selama dua tahun berdirilah Madrasah Ibtidaiyah (MIS) Al- Mujtahid, dan setelah menampatkan pada tahun pertama, berdirilah Madrasah Aliyah (MAS) Al-Mujtahid.
Uijian Kelulusan Kelas Enam Diniyah

B.     Visi Misi
Visi
ü  Menjadi Lembaga Pendidikan Islam yang Terdepan dalam Mencetak Generasi Qur-ani dan Da'i-Da'i Robbani.
ü  Membina santri/anak didik menjadi ulama dan para profesional yang berdedikasi dan peduli terhadap umat.
Misi
ü  Transfer ilmu pengetahuan
ü  Menanamkan nilai-nilai Islam melalui tahsin, tafhim, tahfidz dan tathbik Al Qur-an dan Al Hadits dalam kehidupan sehari-hari.
ü  Memberikan pencerahan terhadap kondisi sosial keagamaan masyarakat dan pemahaman mereka terhadap Islam.
T u j u a n
1.   Membentuk anak-anak shaleh yang mandiri, trampil dan kreatif dengan kriteria :
a.       Hafal dan dekat dengan Al Qur-an dan Al Hadits.
b.      Beraqidah Shahihah, Beramal Shalihah & Berfikir Ilmiyah. 
c.       Berakhlak mulia.
d.      Giat bekerja dan berbadan sehat.
e.       Berwawasan baik.
f.       Berguna bagi masyarakat.
g.      Mampu menjadi diri sendiri.
2.      Ikut berpartisipasi dalam rangka mencerdaskan hidup berbangsa dan bernegara.
3.      Membina potensi ruhiyah-batiniyah masyarakat dalam rangka menegakkan amar ma'ruf & nahi munkar.
Menyalurkan, mengembangkan, memfasilitasi dan mengorganisir berbagai potensi umat
C.    Profil Pondok
1.      Identitas Lembaga
1.            Nama                            : PONDOK PESANTREN SALAFIYAH AL-MUJTAHID
2.            Pimpinan                      : KH. Syarif Hidayatullah
3.            Status                           : Terdaftar dengan No. Statistik : 510061710022
4.            Alamat                     : Jl. M. Khotib Parwasal Dalam   RT. 005  RW. 024 Kel. Siantan TengahKec. Pontianak Utara Kota Pontianak  Prop. Kalimantan BaratKode Pos : 78234 HP : 081352226001 / 081352226002
5.            Induk Organisasi          : YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM DAN DAKWAH
6.            Pimpinan                      : KH. Syarif Hidayatullah Azmatkhan
7.            Luas Bangunan            : 1.238 M2
         Luas Lahan                    : 1500 Hektar
2.      Struktur Pondok
Pimpinan Lembaga                       : KH. Syarif Hidayatullah, AZ
Wakil Pimpinan Lembaga             : Qomaruzaman Nasir, S.Pd.I
Sekretaris                                      : Muhammad Shodiq
Bendahara                                     : Ny. Nurhayati
Mudir Ma’had                               : Husni Mubarok
Naib Mudir Ma’had                      : Darul Khoir
Kepala Madrasah Diniyah            : Abdus Syakur
Wakil Madrasah Diniyah              : Mahfud. S.Sos
Kepala Madrasah Ibtidaiyah         : Sinam, S.Pd.I
Kepala Madrasah Tsanawiyah      : Asmari Safar, S.Pd.I
Kepala Madrasah Aliyah              : Sumardi Al-Karibi, S.Pd.I
Santri                                             : Putra-Putri Al-Mujtahid
3.      Kurikulum
a.       Pendidikan Sekolah
1.      Madrasah Ibtidaiyah (MIS) Al- Mujtahid
2.      Madrasah Tsanawiayah (MTs) Al – Mujtahid
3.      Madrasah Aliyah (MAS) Al- Mujtahid
b.      Pendidikan Kepesantrenan
1.      Madrasah Diniyah Ula
2.      Madrasah Diniyah Wustho
3.      Madrasah Diniyah Ulya
c.       Pendidikan Ektrakulikuler
1.      Hadrah
2.      Rabbana
3.      Pencak Silat
4.      Kursus Bahasa Asing
5.      Komputer 
Haflatul Imtihan 2017